A. Definisi
Siswa
lamban belajar dan berprestasi rendah mengandung pengertian yang tidak jauh
berbeda, dua-duanya saling berkaitan satu sama lain. Siswa lamban belajar dan berprestasi
rendah adalah siswa yang kurang mampu menguasai pengetahuan dalam batas waktu
yang telah ditentukan karena ada faktor tertentu yang mempengruhinya.
B.
Karakteristik&Penyebab
Siswa lamban belajar dapat di pahami melalui pengamatan fisik siswa,perkembangan mental,intelektual, sosial, ekonomi, kepribadian, dan proses-proses belajar yang di lakukannya di sekolah dan dirumah.
Siswa lamban belajar dapat di pahami melalui pengamatan fisik siswa,perkembangan mental,intelektual, sosial, ekonomi, kepribadian, dan proses-proses belajar yang di lakukannya di sekolah dan dirumah.
1. Fisik
Pengamatan
pertama yang dapat kita lakukan untuk menemukansebab-sebab kesulitan belajar
siswa adalah dengan pengamatan yang cermat terhadap keadaan fisiknya meliputi :
intensitas pendengarannya, penglihatannya, pembicaraan, vitamin dan gizi
makanan pada waktu kecil.Kerusakan fungsi pendengaran dan penglihatan akan
berpengaruh terhadap ketrampilan berbicaradan kelambanan menguasai pengetahuan
dalam pelajaran. Jika dua-duanya
rusak maka pengetahuan tidak dapat di terima secara utuh dan tidak dapat di olah dengan baik.Kerusakan
mata dan telinga bisa di akibatkan oleh penyakit yang dideritanya sejak kecil,
kekurangan vitamin dan makanan bergizi dapat pula disebabkan oleh kekurangan
latihan berkomuniukasi yang seharusnya diberikan oleh ibu si anak waktu masih
kecil.
Penyebab
gangguan fisik pada siswa lamban belajar :
·
Dari umur keumur,tinggi dan berat badan
siswa lamban belajar kurang berkembang demikian pula perbandingan tinggi dan
berat badan tidak seimbang.
·
Siswa lamban belajar mengalami kelainan
pada telinga, mata, mulut, gizi.
·
Siswa lamban belajar kekurangan makanan
pada waktu kecil.
·
Siswa lamban belajar pernah menderita
penyakit gawat waktu kecil.
· Siswa lamban belajar pada umumnya
kekurangan makanan yang cocok dengan tuntutan fisiknya pada waktu kecil.
·
Siswa lamban belajar umumnya cenderung
bertingkah laku berlebihan
2. Perkembangan
mental
Kemampuan
mental adalah kemampuan kemampuan individu dalam berpikir dan berbuat.
Perkembangan mental dapat dipengeruhi oleh pertumbuhan fisik,
peristiwa-peristiwa tertentu yang terjadi dalam kehidupannya dan asuhan
intensif yang diberikan lingkungannya. Juga kekeliruan ibu dan keluarganya dirumah dalam
mengasuh.
Penyebab
kelemahan perkembangan mental siswa lamban belajar antara lain :
·
Ia pernah menderita luka sebelum dan
setelah kelahiran.
·
Ibu pernah menderita pendarahan pada
saat anak dalam kandungan.
·
Luka dibagian otak karena pengaruh
oksigen pada saat kelahiran.
·
Hilangnya kesempatan menerima
tugas-tugas perkembangan tertentu dalam hidupnya.
·
Tertundanya perkembangan mootorik dalam
berbicara.
3. Perkembangan
intelek
Intelek adalah kekuatan
pikiran dalam menyampaikan pemikirandan pemahaman pengetahuan yang dipahaminya.
Perkembangan intelek dapat dipengaruhi oleh perkembangan mental. Dalam hal
tertentu siswa lamban belajar karena faktor intelegensi pada umumnya disebabkan
oleh faktor keturunan.
Ciri-ciri perkembangan intelek siswa
lamban belajar.
·
Siswa lemah mental pada umumnya memiliki
IQ antara 50-69.
·
Siswa yang memiliki IQ antara 70-89
adalah siswa yang mungkin bisa dididik dengan cara pengajaran yang cocok dengan
kemampuannya. Mereka bisa memperoleh kemajuan-kemajuan belajar disekolah sesuai
dengan keadaan umur mentalnya.
Siswa
yang mengalami kelahiran prematur berkecenderungan tinggi menjadi siswa yang
lamban belajar.
· Siswa lamban belajar berkembang lebih
lambat daripada siswa rata-rata atau cepat dan tidak bisa diharapkan memiliki
kemampuan membaca pada usia 6 tahun.
· Pada umumnya kelemahan intelegensi siswa
lamban belajar dipengaruhi oleh faktor keturunan.
4. Sosial
Keadaan
sosial ekonomi manusia berpengaruh terhadap kemajuan belajar siswa di sekolah.
Perubahan masyarakat dalam bidang sosial, ekonomi, budaya, ilmu pengetahuan dan
teknologi berpengaruh besar terhadap perkembangan ekonomi yang tidak seimbang
yang membuat perbedaan status kekuatan ekonomi dalam masyarakat. Tedapat juga
faktor lain yang dapat mengakibatkan siswa menjadi lamban belajar antara lain
latar belakang pendidikan Ibu.
Ibu adalah tangan pertama yang membentuk masa depan pendidikan anak-anaknya.
Jika latar belakang pendidikan ibu rendahapalagi tuna bacadan tuna tulis,
makaakanberpengaruhbesarterhadapmasapendidikananak-anaknya.
Ibutidakakanmampumembantumenyelesaikanpekerjaanrumahanaknya,
apalagidenganseorang Ayah yang
sibukdenganpekerjaannyainiakansemakinparahapabilapendidikankedua orang
tuakurang.
5.
PerkembanganKepribadian
Siswa
yang mengalami kesulitan belajar di sekolah di sebabkan pula
oleh masalah-masalah emosional. Emosi adalah kegoncangan pikiran dan perasaan sebagai akibat dari peristiwa tertentu
yang dialaminya. Wujud emosi bisa berbentuk gembira dan sedih. Emosi sedih berpengaruh terhadap intensitas kegiatan seseorang dalam lingkungan,
bahkan kadang-kadang bisa mematikan motivasi berkarya jika keadaan emosinya sangat mendalam
(frustasi) sehingga menjadi gangguan psikologis dalam hidupnya,
bisa juga karena ketidakmampuan individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Ciri-ciri perkembangan kepribadian siswa lamban belajar.
·
Siswa
yang
mengalami kesulitan belajar pada umumnya berkaitan erat dengan masalah-masalah emosional,
agresif, takut, malu-malu dan akal.
· Siswa kadang menujukkan ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya bisa disebabkan karena kegagalan belajar
di sekolah.
·
Jika kegagalan bertambah banyak maka akan mengakibatkan kelesuan konsentrasi dalam belajar.
·
Siswa lamban belajar cenderung bertingkah laku gugup,
takut tanpa alasan, suka kencing di tempat tidur.
6.
Proses
Belajar yang Dilakukannya
Ciri-ciri siswa lamban belajar dilihat dari sisi
proses belajar yang dilakukannya
·
Lamban mengambil dan mereaksi peristiwa yang
terjad idalam lingkungan.
·
Kurang bernafsu untuk melakukan penelitian terhadap hal-hal baru dalam lingkungan.
·
Tidak banyak mengajukan pertanyaan.
· Kurang memperlihatkan perhatiannya terhadap apa dan bagaimana tugas itu dapat deselesaikan dengan baik.
·
Dalam belajarnya banyak menggunakan ingatan
(hafalan) daripada logika (reasoning)
·
Tidak mampu menggunakan cara-cara tertentu dalam mempelajari ilmu pengetahuan.
·
Kurang lancar berbicara,
tidak jelas dan gagap.
· Sangat bergantung kepada
guru dan orang tuannya, terutama dalam membuktikan kebenaran pengetahuan yang
sedang di pelajarinya.
·
Sulit memahami konsep abstrak.
· Sulit memindahkan kecakapan tertentu
yang telah dikuasainya kedalam kecakapan lainnya (transfer) sekali pun dalam mata pelajaran
yang sama, seperti kecakapan mengali dan membagi.
·
Siswa sering berbuat salah.
·
Daya ingatnya lemah,
mudah lupa dan gampang menghilang.
· Mengalami kesulitan saat menuliskan pengetahuan dalam bentuk karangan-karangan lainnya,
sekalipun menggunakan kata dan kalimat sederhana.
· Siswa lamban belajar lemah dalam mengerjakan tugas-tugas latihan
di sekolah maupun di rumah.
C. Rekomendasi Pendampingan
· Mengubah cara mengajar dan jumlah materi
yang diberikan, karena siswa yang mengalami lambat belajar tidak bisa menerima
materi jika materi yang diberikan terlalu cepat dan banyak.
·
Lakukan pendekatan pribadi pada siswa,
untuk memberikan penjelasan secara lebih rinci dan efektif.
· Berikan dorongan pada siswa berupa
perhatian atau reward atas apa yang telah dicapainya.
· Ajarkan pada siswa untuk mencatat poin
penting pada materi yang diajarkan untuk membantu memudahkan mengingat.
Daftar pustaka
Wijaya,
Cece. Pendidikan remedial, sarana
pengembangan mutu sumber daya manusia. 2010. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar